Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Suapi Aku! (6) 



Suapi Aku! (6) 

0Nada bicaranya terdengar begitu natural dan sangat percaya diri.     
0

Meskipun Pei Qiqi tidak mau melakukannya, tapi dia lebih takut kalau Tang Yu akan berubah pikiran dan tak mau minum obat... Sekarang Tang Yu seperti orang tua yang sedang PMS dan sulit diatur.     

Pei Qiqi mengulurkan tangannya untuk menyuapi laki-laki itu. "Ini obatnya."     

Dia menunggu Tang Yu mengambil obat di telapak tangannya. Tanpa diduga, Tang Yu malah langsung menundukkan kepalanya dan menyesap dua pil kecil di telapak tangan Pei Qiqi.     

Bibir Tang Yu menekan telapak tangan Pei Qiqi yang lembut, terasa menggelitik seperti tersengat listrik.     

Tangan Pei Qiqi yang lain menjadi tidak stabil, sehingga membuat air di cangkir yang dipegangnya hampir tumpah.     

Tang Yu memberi isyarat menggunakan matanya. Pei Qiqi mengerucutkan bibir kecilnya, lalu mengarahkan cangkir itu ke bibir Tang Yu.     

Tang Yu menyesap air dalam sekali tegukan dengan bantuan tangan Pei Qiqi dan meminum obatnya. Dia mengerutkan kening lagi. "Airnya dingin sekali."     

Pei Qiqi mencoba menyesapnya. Rasanya tidak ada yang salah…     

Tapi, dia tetap bertanya pada Tang Yu dengan suara pelan. "Apakah kamu mau aku menuangkan air yang agak panas?"     

"Hm." Tang Yu hanya bergumam sangat dingin. Pei Qiqi segera pergi menuangkan secangkir air panas.     

Namun saat dia kembali ke kamar, dia mendapati Tang Yu sedang berganti pakaian, seolah-olah dia akan pergi.     

Pei Qiqi berjalan masuk. Tang Yu sudah mengenakan sweater dan overcoat untuk luarannya. Dia mengangkat pandangannya ke arah pintu, lalu berujar santai, "Aku harus pergi."     

Tang Yu tersenyum tipis melihat Pei Qiqi yang masih berdiri di ambang pintu. Ada ekspresi kelembutan di wajahnya. "Feifei sudah kembali ke Cina. Aku akan menjemputnya di bandara.     

Darah di sekujur tubuh Pei Qiqi hampir membeku dalam sekejap. Meskipun bisa dibilang bahwa dia sudah mengantisipasi dari awal kalau hasilnya akan seperti ini, tapi rasanya sangat sedih ketika mendengar langsung Tang Yu berkata begitu.     

Setelah turun dari tempat tidurnya, sekarang pria itu beralih memanjakan orang lain.     

Pei Qiqi menundukkan wajahnya tanpa mengatakan apa pun. Tentu saja dia tidak akan menahan Tang Yu untuk tetap tinggal.     

Barusan Tang Yu memasang ekspresi lembut saat membicarakan orang tersebut. Kelembutan yang pernah menjadi miliknya seutuhnya, dan sekarang menjadi milik orang lain.     

Setelah berpakaian rapi, Tang Yu pun berjalan ke luar. Namun dia menghentikan langkahnya ketika melewati Pei Qiqi.     

Pei Qiqi merasakan napas hangat Tang Yu tepat di atas kepalanya.     

"Sopir sudah menungguku di bawah!" Tang Yu berujar dengan tenang. "Aku pergi dulu."     

Pei Qiqi tiba-tiba mengangkat pandangannya, sementara Tang Yu masih menatapnya, jadi Pei Qiqi memandang lurus ke mata pria itu.     

Tang Yu tidak segera pergi, dan malah menatapnya dengan intens.     

Tatapan mereka terjerat untuk waktu yang lama. Kemudian, Pei Qiqi bergumam lembut untuk menyahutnya.     

Sorot mata Tang Yu seketika berubah dingin begitu beralih dari Pei Qiqi. Dia juga menarik kembali sedikit kelembutan di sudut bibirnya.     

Tang Yu berdiri tegak dan tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia langsung berjalan keluar.     

Pintu tertutup. Pei Qiqi menundukkan kepalanya dan tersenyum pahit….     

Sebenarnya, ada baiknya Tang Yu pergi.     

Orang yang melahirkan Pei Qiqi tidak hanya menyebabkan ibu Tang Yu mengalami keguguran, tetapi kemungkinan besar juga menjadi dalang di balik insiden kecelakaan Jin Rong.     

Jadi, kepergian Tang Yu benar-benar baik untuknya.     

Anggap saja apa yang terjadi selama dua hari ini hanyalah sebatas mimpi.     

Dia akan terbangun dari mimpi indah itu dan melupakannya.     

Pei Qiqi berlari ke kamar tidur dan mengambil ponsel dari dalam tas kecilnya.     

Nomor kartu di ponsel itu telah diblokir oleh Rong Lei, tetapi berkas-berkas di dalamnya masih ada, terutama beberapa foto yang cukup menarik di galeri penyimpanan.     

Pei Qiqi menggeser foto satu per satu, dan menemukan banyak hal tentang Zhao Ke.     

Terutama ada beberapa foto Zhao Ke yang berbaring tengkurap di lantai tanpa mengenakan pakaian sama sekali.     

Jari-jari Pei Qiqi mengepal erat….     

Tidak hanya itu, ketika dia membuka berkas rekaman, dia mendengar percakapan antara Rong Lei dan Zhao Ke.     

Mereka memang sedang mengobrol, tetapi mereka mengobrol sambil melakukan 'itu'...     

Suara ambigu itu sedang membicarakan persekongkolan kejahatan yang membuat orang lain bergidik ngeri mendengarnya.     

"Sayang, mengapa kamu harus membunuhnya?" Suara Rong Lei terdengar.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.